Artikel
ini berisi tentang:
Sejarah dan keadaan sebenarnya pada masa
perubahan yang cukup drastis. Mengambil pelajaran dari pemilu gubernur DKI Jakarta 2012. Belajar dari Ali Sadikin, orang yang mengubah Jakarta dengan aksi
yang kontroversial. Mencermati kisah METAFORIS, indonesia menang melawan
penjajah dengan bambu runcing. Mengingat perasaan masa lalu tentang goncangan
kebijakan yang kontroversial. Tindakan kontroversial yang penuh protes dan
kecaman, namun membawa perubahan baik yang lebih besar. Filosofi utama dalam
diri seorang pemimpin yang bisa melakukan perubahan besar. Pemimpin yang ingin
melakukan perubahan tidak boleh mengikuti arus.
SIKAP DI
DALAM KEADAAN YANG TIDAK MENDUKUNG.
Kemarin, saat saya menonton program Liputan 6 SCTV, mengenai kandidat Gubernur untuk DKI Jakarta (sekitar bulan oktober
2012), sedang dibahas mengenai kandidat gubernur terbaik semenjak masa presiden
soekarno hingga sekarang. Berbagai sosok di tampilkan dengan berbagai hasil
kepemimpinannya. Dari hasil survey, Ali Sadikin (gubernur DKI Jakarta periode
1966- 1977) yang diakui telah berhasil melakukan perubahan besar pada Jakarta. Banyak
dari kitapun TIDAK mengetahui secara langsung mengenai kontroversi apa yang
dulu di rasakan oleh rakyat DKI Jakarta di masa Ali Sadikin. Yang di ketahui
oleh rakyat DKI Jakarta –dan di seluruh indonesia- saat ini hanyalah sebuah
perubahan besar yang berhasil dilakukan. Tidak mengenai kontroversi maupun
bagaimana perasaan rakyat DKI Jakarta di masa Ali Sadikin. Contoh kasus,
Soekarno pernah di mendapati kontroversi mengenai rakyat indonesia yang di
pekerjakannya sebagai Romusha di masa penjajahan Jepang. Soekarno pernah di
kecam oleh banyak pihak; “Kenapa Bung Karno menyetujui tindakan Romusha dan
–terlebih- mendukung tindakan tersebut”. “Mengapa dia juga turut serta dalam
propaganda Jepang dan memerintahkan ribuan rakyat indonesia untuk bekerja paksa
sehingga banyak dari mereka yang akhirnya mati !?”. lalu, ada pihak yang mengatakan
“seharusnya Soekarno melawan program romusha jepang dan bersiap untuk melakukan
pemberontakan melawan Jepang”. Ada juga yang dengan sok tahu mengatakan;
“Langkah Soekarno itu salah. Seharusnya dia bisa melakukan diplomasi dengan
Jepang sehingga program Romusha tidak usah di jalankan”. Saya terkadang tertawa
sendiri jika mendengar celoteh orang yang tidak tahu mengenai kondisi apa yang
sebenarnya terjadi di masa penjajahan Jepang. Enak banget mengatakan bahwa
“Indonesia harus maju memberontak melawan penjajah jepang”. WOW, semudah
itukah?. Hey bung, Jepang adalah negara adidaya di masa Perang Dunia 2 !,
kekuatan militer mereka bahkan bisa mempora- porandakan Pearl Harbor. Apakah
indonesia dengan bermodalkan semangat, keberanian dan bambu runcing semata bisa
berhasil mengalahkan jepang?. Tentu saja Presiden Soekarno telah
mempertimbangkan hal tersebut. Kisah kemerdekaan kita yang dengan bambu runcing
melawan penjajah itu memang benar. Tapi, kita hanya melawan dengan bambu
runcing. Bukan, MENANG dengan bambu runcing. Tanpa senapan mesin yang di lucuti
dari Jepang, kita tidak akan bisa menangkis Agresi Militer Belanda 1.
Kembali ke perbincangan kita tadi. Soekarno
terlibat kontroversi mengenai rakyat Indonesia yang di jeburkan ke program
Romusha. Banyak pihak, banyak orang, yang kemudian membenci, menghujat dan
mencibir tindakan Bung Karno tersebut. Saat ini, kita memang sulit membayangkan
bagaimana rakyat indonesia memprotes tidak setuju dengan tindakan tersebut di
tahun 1950 an. Tapi, di tahun 2012 ini, perasaan yang ada hanyalah “Indonesia
telah berhasil merdeka”. Banyak orang tidak mengetahui bagaimana parahnya
protes yang dilangsungkan rakyat indonesia dulu. Kembali ke Ali Sadikin. Bung
Ali (Nama panggilan Ali Sadikin) melegalkan perjudian dan pelacuran. Dia
menggunakan uang hasil perjudian dan pelacuran tersebut untuk membangun
Jakarta. Monas, Ragunan, kemacetan bisa terkendali, dll. Coba anda bayangkan
sekarang, apabila Gubernur DKI Jakarta Saat ini, yaitu Jokowi, MELEGALKAN
PELACURAN?. Apa yang akan terjadi jika hal itu terjadi?. Pasti FPI akan menggelar demo besar- besaran. Pasti media massa akan berteriak lantang mengabarkan berita ini kepada masyarakat, dan
banyak sekali LSM yang akan menentang kebijakan ini. Kericuhan dimana- mana.
Demonstrasi besar berkobar, dan kekacauan akan terjadi. Yap... !, begitulah
kiranya kekacauan yang sama, yang terjadi di masa Ali Sadikin. Tapi toh,
kemajuan pesat yang terjadi, bukan !?. Ada hal yang perlu anda ketahui disini Tuan-
tuan dan Nyonya- nyonya. Adalah hal yang Omong Kosong, mencoba membuat
perubahan besar tanpa diiringi kontroversi yang besar. Tapi, memang kebanyakan
manusia –khususnya di Indonesia- menginginkan resiko kecil dan aksi kecil, lalu
berharap perubahan besar yang lebih baik terjadi. Oleh sebab itu, kita semua
tidak pernah mendapatkan perubahan besar !. Apa yang terjadi jika ada calon
Gubernur DKI Jakarta yang mengatakan bahwa “Saya akan membuat perubahan besar
di Jakarta dengan membuka tempat Prostitusi dan Kasino". Saya juga akan
meratakan kuburan umum dan akan saya gunakan sebagai rell kereta Api agar
kemacetan bisa teratasi”. Tentu dia tidak akan DI PILIH !. Sadarkanlah diri
kita saat ini, mengenai hal ini.
Okey, lanjut artikel ini ke dalam permasalahan
kita. *** Sebelumnya, saya akan memberitahukan lagi kepada pembaca, bahwa
artikel yang di posting di sini adalah mengenai “Perubahan Besar”. Bukan
bagaimana caranya menjadi orang yang baik, berguna bagi masyarakat, nusa dan
bangsa. Jadi, apabila anda ingin menjadi orang yang baik di lingkungan Anda, Anda tidak perlu melanjutkan membaca artikel ini. Karena saya yakin, anda akan
menolak sudut pandang yang saya coba jelaskan secara ilmiah disini ***.
Bagaimana bila teman- teman anda, sahabat anda, saudara anda dan keluarga anda,
menolak prilaku, sudut pandang dan kebijakan anda yang dimana oleh MEREKA di
anggap sebagai tindakan yang gila, bodoh, konyol, tidak beraturan dan tolol.
Ini bukan mengenai hal yang LUMRAH/ NORMAL. Melegalisasikan pelacuran adalah
tindakan yang akan di anggap GILA di masa sekarang. Anda melihat, kampanye yang
dilakukan oleh Fauzi Bowo?. Dia menyodorkan solusi yang masuk akal untuk
dilakukan. Dia menyodorkan solusi yang normal untuk dilakukan. Tapi, apakah ada
perubahan besar yang terjadi?. ada perubahan yang terjadi. tapi, perubahan
normal/ lumrah lah yang terjadi. Setidaknya, Fauzi Bowo bisa mengelola DKI Jakarta dengan baik. walaupun tidak ada perubahan besar, setidaknya tidak ada
kemerosotan/ keadaan yang lebih parah dari yang sebelumnya. Nah, tidak ada yang
perlu anda fikirkan apabila anda mencoba melakukan langkah besar. Lakukan
langkah besar anda sesuai rencana anda. Jika Anda takut orang- orang akan
mencaci anda, anda berarti belum siap untuk melakukan langkah besar. Jadilah
orang yang keras kepala. Di dalam perubahan besar, selalu ada kontroversi.
Jangan berharap orang akan mengerti anda. mereka tidak akan pernah mengerti.
Orang- orang hanya menginginkan sesuatu hal yang enak, tanpa melalui kerja
keras. Orang- orang menginginkan hasil yang besar, dengan resiko yang sangat
kecil. Apa yang anda harapkan dari orang- orang seperti ini?. TIDAK ADA!.
Jadilah diri sendiri. Jadilah orang yang keras kepala. Disini – menjadi
Pemimpin yang ingin melakukan perubahan besar- bukan tempat sifat orang yang
ragu- ragu dan mengikuti arus. Jika anda mengikuti arus, anda akan melakukan
pengelolaan dengan baik. Tapi, tidak akan menghasilkan perubahan besar.
0 comments:
Posting Komentar