Rabu, 08 Mei 2013

Cara untuk Berkomitmen

BERBAGAI MACAM KEADAAN YANG MEMBUAT KOMITMEN GOYAH DAN CARA MENGATASINYA.

Artikel ini berisi tentang:
Alasan kata motivasi sulit diterapkan untuk menjalani komitmen. Komitmen di dapatkan karena kebiasaan. Sikap untuk tetap berkomitmen ketika orang- orang berteriak. Komitmen di uji ketika kesulitan datang. Sebuah syair tentang kesulitan yang sebenarnya menguji ketegaran kita. sikap masa bodoh itu di perlukan. Orang awam tidak bisa menjadi pemimpin dengan menggunakan sikap awam nya.

CARA UNTUK BERKOMITMEN.
Saya mengatakan SALAH apabila sebuah komitmen itu bisa dilakukan dengan sebuah kata- kata motivasi ataupun mengerti tentang cara berkomitmen. Komitmen adalah sebuah sikap. Sebuah sikap bisa di jalankan apabila terbiasa. Banyak motivator yang menggembar- gemborkan tentang arti sebuah komitmen. Namun, hanya 3% audience yang benar- benar mampu menjalani sebuah komitmen.

Untuk saat ini, saya pribadi mampu menjalankan komitmen dengan baik di hari- hari biasa. Namun, masih sempat terguncang ketika saya dihadapkan dengan keadaan yang berbeda. Seperti halnya contoh kasus berikut; saya sudah berkomitmen untuk tidak memberikan hutang berupa uang tunai kepada siapapun kecuali saudara. Tapi, bila ada sehabat karib yang meminjam uang dengan mengeluhkan nasib buruknya sambil menangis- nangis, terkadang saya masih saja tetap memberikan nya pinjaman. Inilah inti sebuah komitmen; kesulitan lah yang menguji kita sebenarnya.

Butuh waktu berbulan- bulan bagi saya untuk bisa bersikap KOMITMEN. Saya sering membaca sebuah catatan kecil yang saya sisipkan di dompet saya ketika saya mulai menyadari bahwa saya mulai melanggar komitmen saya. sehingga, ketika saya secara tidak sadar bahwa saya keluar dari garis komitmen saya, maka dengan segera saya kembali ke posisi semula dan mulai berkomitmen lagi. hal ini saya lakukan selama berbulan- bulan. Hal ini telah terjadi beberapa tahun yang lalu, sehingga untuk saat ini, saya cukup mudah untuk menjalani sebuah komitmen.

Tapi, hal yang paling sulit saya lakukan ketika berkomitmen adalah; ketika banyak orang menganggap sikap yang saya lakukan adalah sikap yang salah. Tapi, sikap yang saya lakukan adalah sebuah konsekuensi dari komitmen yang telah saya tetapkan sebelumnya. Orang- orang menganggap saya keras kepala dan melakukan hal yang salah. Itu yang sering membuat saya goyah. Tapi, saya sering bersikap keras kepala ketika menghadapi orang- orang semacam itu. biarpun mereka menganggap saya bertindak salah, saya tidak peduli. Karena, jujur saja, saya memiliki seorang kepala yang sering mendengar nasehat anak buahnya dan melakukan tindakan/ keputusan nya berdasarkan saran dari anak buahnya tersebut. TAPI... toh, tetap saja ada orang yang menganggap dia melakukan hal yang salah... bersikap keras kepala bagi seorang pemimpin itu di butuhkan. Apalagi pemimpin tersebut berada di dalam sebuah lingkungan organisasi yang rentan/ baru berdiri/ memiliki budget yang sedikit. Sikap tidak mudah percaya begitu saja pun harus di terapkan. Sikap curiga pun juga harus di terapkan. Itulah sikap yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Bila pemimpin melakukan tindakan berdasarkan saran dari anak buah, maka pemimpin tersebut hanyalah sebuah wayang yang tidak memiliki kendali sendiri.

Beberapa tahun lalu, saya masih ingat ketika saya membaca sebuah syair dari kitab orang muslim yang berjudul Al- Dunya wa Al- Din. Potongan syair tersebut saya cuplikan di bawah ini.

Semua orang adalah pemimpin
Apabila mereka bisa menghadapi kesulitan.

Yaaah, kesulitan lah yang menguji kita sebenarnya.
Jadi, kali ini saya akan membahas lebih dalam tentang komitmen ketika kesulitan datang melanda. Bukan ketika hari- hari biasa (hari tanpa kesulitan). Kesimpulan utamanya adalah sikap keras kepala harus dimiliki dan benar- benar di terapkan. Pertanyaan utamanya adalah; mampukah anda bersabar dan tetap menjalankan keputusan Anda ketika Anda di kira bodoh/ salah dalam keputusan dan di nilai orang lain/ banyak orang/ sebagian orang bahwa tindakan Anda adalah hal yang keliru?.

Bila Anda adalah orang yang berkomitmen, anda harus tetap menjalankan keputusan Anda walaupun sebagian besar orang yang Anda pimpin berteriak mencaci Anda.

Lantas, bagaimana agar komitmen Anda tidak goyah dan keputusan Anda tidak berubah ketika mayoritas orang- orang berteriak?. Pasanglah sikap MASA BODOH (sikap acuh). Sikap acuh ini hanya bisa di dapatkan dengan kebiasaan. Teruslah bersikap acuh ketika orang berteriak. Tidak lama lagi, orang- orang yang berteriak tersebut akan kelelahan ketika Anda tidak bergeming sedikitpun, dan mereka akan mereda.

Orang- orang awam yang baik dan berbudi luhur, juga yang sering saling tolong menolong, tidak akan bisa menjadi pemimpin. Dan pemimpin pun tidak akan bisa memimpin jika memiliki sikap seperti orang awam. Ketahuilah, bila Anda saat ini ingin bertransisi dari orang awam untuk menjadi pemimpin, maka jangan bersikap seperti orang awam.

0 comments: