BERBAGAI MACAM KEADAAN YANG MEMBUAT
KOMITMEN GOYAH DAN CARA MENGATASINYA.
Artikel ini berisi tentang:
Alasan
kata motivasi sulit diterapkan untuk menjalani komitmen. Komitmen di dapatkan
karena kebiasaan. Sikap untuk tetap berkomitmen ketika orang- orang berteriak.
Komitmen di uji ketika kesulitan datang. Sebuah syair tentang kesulitan yang
sebenarnya menguji ketegaran kita. sikap masa bodoh itu di perlukan. Orang awam
tidak bisa menjadi pemimpin dengan menggunakan sikap awam nya.
CARA UNTUK BERKOMITMEN.
Saya
mengatakan SALAH apabila sebuah komitmen itu bisa dilakukan dengan sebuah kata-
kata motivasi ataupun mengerti tentang cara berkomitmen. Komitmen adalah sebuah
sikap. Sebuah sikap bisa di jalankan apabila terbiasa. Banyak motivator yang
menggembar- gemborkan tentang arti sebuah komitmen. Namun, hanya 3% audience
yang benar- benar mampu menjalani sebuah komitmen.
Untuk
saat ini, saya pribadi mampu menjalankan komitmen dengan baik di hari- hari
biasa. Namun, masih sempat terguncang ketika saya dihadapkan dengan keadaan
yang berbeda. Seperti halnya contoh kasus berikut; saya sudah berkomitmen untuk
tidak memberikan hutang berupa uang tunai kepada siapapun kecuali saudara.
Tapi, bila ada sehabat karib yang meminjam uang dengan mengeluhkan nasib
buruknya sambil menangis- nangis, terkadang saya masih saja tetap memberikan
nya pinjaman. Inilah inti sebuah komitmen; kesulitan lah yang menguji kita
sebenarnya.
Butuh
waktu berbulan- bulan bagi saya untuk bisa bersikap KOMITMEN. Saya sering
membaca sebuah catatan kecil yang saya sisipkan di dompet saya ketika saya
mulai menyadari bahwa saya mulai melanggar komitmen saya. sehingga, ketika saya
secara tidak sadar bahwa saya keluar dari garis komitmen saya, maka dengan
segera saya kembali ke posisi semula dan mulai berkomitmen lagi. hal ini saya
lakukan selama berbulan- bulan. Hal ini telah terjadi beberapa tahun yang lalu,
sehingga untuk saat ini, saya cukup mudah untuk menjalani sebuah komitmen.
Tapi,
hal yang paling sulit saya lakukan ketika berkomitmen adalah; ketika banyak
orang menganggap sikap yang saya lakukan adalah sikap yang salah. Tapi, sikap
yang saya lakukan adalah sebuah konsekuensi dari komitmen yang telah saya
tetapkan sebelumnya. Orang- orang menganggap saya keras kepala dan melakukan
hal yang salah. Itu yang sering membuat saya goyah. Tapi, saya sering bersikap
keras kepala ketika menghadapi orang- orang semacam itu. biarpun mereka
menganggap saya bertindak salah, saya tidak peduli. Karena, jujur saja, saya
memiliki seorang kepala yang sering mendengar nasehat anak buahnya dan
melakukan tindakan/ keputusan nya berdasarkan saran dari anak buahnya tersebut.
TAPI... toh, tetap saja ada orang yang menganggap dia melakukan hal yang
salah... bersikap keras kepala bagi seorang pemimpin itu di butuhkan. Apalagi
pemimpin tersebut berada di dalam sebuah lingkungan organisasi yang rentan/
baru berdiri/ memiliki budget yang sedikit. Sikap tidak mudah percaya begitu
saja pun harus di terapkan. Sikap curiga pun juga harus di terapkan. Itulah sikap
yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Bila pemimpin melakukan tindakan
berdasarkan saran dari anak buah, maka pemimpin tersebut hanyalah sebuah wayang
yang tidak memiliki kendali sendiri.
Beberapa
tahun lalu, saya masih ingat ketika saya membaca sebuah syair dari kitab orang
muslim yang berjudul Al- Dunya wa Al- Din. Potongan syair tersebut saya
cuplikan di bawah ini.
Semua orang adalah pemimpin
Apabila mereka bisa menghadapi
kesulitan.
Yaaah,
kesulitan lah yang menguji kita sebenarnya.
Jadi,
kali ini saya akan membahas lebih dalam tentang komitmen ketika kesulitan
datang melanda. Bukan ketika hari- hari biasa (hari tanpa kesulitan).
Kesimpulan utamanya adalah sikap keras kepala harus dimiliki dan benar- benar
di terapkan. Pertanyaan utamanya adalah; mampukah anda bersabar dan tetap
menjalankan keputusan Anda ketika Anda di kira bodoh/ salah dalam keputusan dan
di nilai orang lain/ banyak orang/ sebagian orang bahwa tindakan Anda adalah
hal yang keliru?.
Bila
Anda adalah orang yang berkomitmen, anda harus tetap menjalankan keputusan Anda
walaupun sebagian besar orang yang Anda pimpin berteriak mencaci Anda.
Lantas,
bagaimana agar komitmen Anda tidak goyah dan keputusan Anda tidak berubah
ketika mayoritas orang- orang berteriak?. Pasanglah sikap MASA BODOH (sikap
acuh). Sikap acuh ini hanya bisa di dapatkan dengan kebiasaan. Teruslah
bersikap acuh ketika orang berteriak. Tidak lama lagi, orang- orang yang
berteriak tersebut akan kelelahan ketika Anda tidak bergeming sedikitpun, dan
mereka akan mereda.
Orang-
orang awam yang baik dan berbudi luhur, juga yang sering saling tolong
menolong, tidak akan bisa menjadi pemimpin. Dan pemimpin pun tidak akan bisa
memimpin jika memiliki sikap seperti orang awam. Ketahuilah, bila Anda saat ini
ingin bertransisi dari orang awam untuk menjadi pemimpin, maka jangan bersikap
seperti orang awam.
0 comments:
Posting Komentar