LOGIKA TERSEMBUNYI UNTUK MENJALANKAN
STARTUP.
Artikel ini membahas tentang:
Dasar
kesalahan dari informasi atau dogma yang di ajarkan oleh orang dekat, keluarga
maupun orang sukses. Dasar kesalahan fatal yang sulit di sadari adalah sebuah
informasi pokok yang di sampaikan dengan seluruh kebenaran mutlak –namun belum
tentu benar atau bisa di terapkan oleh diri kita. Sikap, sifat dan metode yang
harus di ubah dari informasi yang di berikan oleh orang- orang sekitar.
BEHIND OF LOGICA FOR RUNNING STARTUP.
Cukup
sulit bagi saya untuk menyadari, betapa sikap dan sifat yang di miliki banyak
orang, di ajarkan banyak orang dan di dogma-kan oleh keluarga saya justru yang
menjadi dasar kesalahan saya dalam banyak bertindak. Melepaskan
ketidak-percayaan seutuhnya terhadap semua itu bisa menjadi kekuatan utama
dalam membangun startup dan menjalankan perusahaan yang akan di dirikan. 95%
keluarga ku, teman- teman ku, saudara dan bahkan sahabat ku adalah seorang
pekerja ataupun pedagang. Dan saat ini, saya sedang belajar mengenai bisnis.
Perlu di sadari dalam- dalam, bahwa sebuah bisnis tidaklah sama dengan
perdagangan ataupun bekerja di dalam sebuah perusahaan besar sekalipun. Kedua
hal itu BANYAK YANG BERBEDA, dan kamu harus benar- benar jeli dan hati- hati
untuk mengadopsi informasi yang kamu dapatkan –dari orang yang seorang pedagang
ataupun karyawan. Ini bukan masalah benar atau salah. Bukan masalah kolot/
keras kepala ataupun mampu menerima saran/ masukan. Tapi, berhati- hati lah menerima
masukan tentang bisnis dari karyawan atau pedagang –jika kamu ingin mendirikan
sebuah bisnis. Kadang kala –dan sebagian besar- hal itu sering keliru. Sebagai
contoh kecil saja; seorang karyawan selalu bisa di ajak kerjasama dengan banyak
pihak untuk mencapai sebuah keuntungan bersama. Tapi, dalam bisnis, tidak ada
kata kerjasama tanpa adanya keuntungan. Dan dalam bisnis, tidak ada yang
namanya menciptakan keuntunga bersama (win win solution). Yang ada hanya
kompetisi dan saling menjatuhkan rival. Memonopoli semuanya –jika bisa. Dan
semua yang tidak dalam lingkungan bisnis kita, bisa di sebut sebagai rival
–bila mengancam provit yang ingin kita raih. Kelihatan nya hal ini sungguh
egois dan tak bermoral. Tapi, silakan saja Anda berfikir untuk menciptakan win-
win solution untuk rival Anda. kemudian di waktu yang akan datang, Anda akan
menemukan diri Anda –dan perusahaan Anda- di tusuk dari belakang, hingga
akhirnya sudah terlambat untuk menyadari kesalahan itu. seorang manajer
perusahaan besar bertugas untuk memberikan pengarahan. Pemimpin perusahaan
besar, memberikan visi. Seorang karyawan mungkin akan sangat sungkan untuk memilih
keputusan yang merugikan rekan kerja nya. tapi, dalam bisnis, sangat besar hal
yang Anda pertaruhkan, sehingga terkadang Anda harus mengambil keputusan
mengorbankan pihak minoritas untuk membuat perusahaan Anda survived.
Peragraf
pertama menjelaskan tentang sikap dan sifat. Paragraf kedua ini akan
menjelaskan tentang perbedaan metode/ cara, yang di tempuh oleh pemimpin
perusahaan ketimbang seorang manajer atau pedagang. Saya masih ingat ketika
teman saya mengemukakan kepada saya tentang metodenya dalam menjalankan
perdagangan nya secara one man one show.
Saya cukup yakin bahwa apa yang disampaikan nya kepada saya adalah hal yang
jujur. Tapi, sekali lagi; cara yang di tempuh orang lain belum tentu bisa
menciptakan hasil yang sama jika kita lakukan. Kebanyakan, kegagalan tersebut
–kegagalan cara yang di ajarkan oleh orang lain- dikarenakan latar belakang
individu yang berbeda, waktu pelaksanaan yang berbeda, dan masih banyak hal
lain nya. Saya pernah membuat kesalaha karena saya terpaku dengan metode dasar
yang di kemukakan oleh teman saya. Teman saya mengajarkan saya sebuah cara
untuk memulai sebuah bisnis. Ada hal pokok yang di tekankan kepada saya dalam
ajaran itu. dan saya benar- benar me-MAKU
pada hal pokok tersebut. saya memodifikasi cara yang lain –yang tidak di
tekankan oleh rekan saya tersebut. setelah saya coba laksanakan, ternyata FAIL
!!!. Saya analisa kembali kesalahan saya, dan ternyata letaknya pada hal pokok
yang saya paku tersebut.
Tidak
bisa bila kita begitu saja me-MAKU hal pokok yang di ajarkan orang lain tanpa
menganalisa secara lebih teliti lagi; apakah hal itu benar- benar bisa di
jalankan oleh diri kita. hal yang paling sulit adalah menolak pendapat atas
informasi yang di berikan kepada kita dengan nada-ucapan-dan gerak tubuh yang
benar- benar mencerminkan benenaran mutlak yang absolut dan tak terbantahkan.
Bila Anda sedang berada di dalam posisi di beri sebuah ajaran oleh ibu Anda
tercinta, bahwa Anda harus bekerja dengan rajin, menghemat dan menabung agar
bisa sukses di hari tua dan membangun rumah impian... Lupakan saja nasehat ibu
tercinta itu. Ibu tercinta lahir di masa lalu. Masa dimana perekonomian stabil,
pekerjaan mudah di cari, dan belum banyak orang yang melakukan bisnis. Masa
sekarang; ibu tidak tahu. Ibu menganggap masa sekarang sama hal nya –atau
hampir sama mirip- dengan masa di kehidupan nya berada. Masa sekarang, masa
globalisasi. Dimana produk luar negri masuk dengan bebas nya ke dalam negri.
Masa ini, adalah masa yang penuh dengan gejolak. Masa perekonomian dan politik
yang kacau, dan pemerintah tidak bisa di andalkan untuk menjamin kelangsungan
hidup rakyat nya di masa depan.
Informasi
yang di sampaikan dengan keyakinan kebenaran mutlak... belum tentu benar dan
berhasil kita lakukan. itulah yang ingin saya tekankan disini. Mengingat adanya
kesalahan besar dimasa lalu karena terpaku dengan hal pokok yang dikatakan
dengan sangat yakin akan kebenaran nya, telah membuat kegagalan fatal. Saya
tidak bermaksud untuk menjadi keras kepala dan menjadi orang yang tidak mau
menerima saran. Saran- saran itu penting. Tapi, sekali lagi saya tegaskan;
jangan sampai terpaku dengan hal pokok yang disampaikan, meskipun penyampaian
nya benar- benar menyakinkan. Mungkin saja dalam banyak saran tersebut, ada hal
yang harus di buang, di modifikasi, di tambahkan, di kurangi ataupun di adopsi.
Meskipun itu adalah sebuah pernyataan yang di tekankan oleh si pemberi informasi.
0 comments:
Posting Komentar