TIPS MENGHILANGKAN KEGUNDAHAN HATI
KETIKA MENANGGUNG SEBUAH RESIKO
Artikel ini berisi tentang: Bagaimana mengatasi ketakutan
terhadap resiko saat kita melangkah maju. Alasan Tuhan menciptakan “ketakutan”.
Penjelasan mengenai; Kesulitan yang membawa pada kemajuan kehidupan.
MENGATASI KETAKUTAN TERHADAP RESIKO.
Saat kita hendak mengambil
sebuah langkah maju, terkadang kita merasa ragu atau takut untuk memulainya.
Walaupun terkadang kita sanggup memulainya, namun dalam melakukan langkah
tersebut, kita selalu dalam keadaan was- was, gundah, resah dan berbagai macam
beban fikiran menghantui kita ketika kita teringat akan resiko yang sangat
buruk yang bisa menimpa.
Yah
!, saya pribadi meyakini, bahwa Tuhan menciptakan ketakutan dengan sebuah
alasan – tentu saja. Bila manusia tidak memiliki rasa takut, saya yakin, mereka
akan menyebrang jalan raya dengan memejamkan mata. Apa yang akan terjadi?.
tentu saja kecelakaan lalu lintas dan bisa berakibat meninggalnya orang
tersebut. intinya, ketakutan di ciptakan Tuhan agar manusia bisa selamat. Tapi,
seperti yang di katakan oleh Hitler ketika merencanakan Lubensraum (Perluasan
ruang hidup bagi rakyat jerman), “Manusia akan tetap hidup berdasarkan
konsekuensi”. Oh, itu benar !. walaupun Hitler terkenal –dan dianggap sebagian
besar orang- sebagai penjahat perang, tapi dia bukanlah orang bodoh! (karena
jika Hitler bodoh, dia tidak akan menjadi pemimpin puncak Nazi). Apabila anda
menginginkan menjadi pebisnis, anda tentu akan harus menghadapi berbagai macam
resiko besar, dan anda harus menerima konsekuensi –resiko- tersebut. kita
kembali ke pokok permasalahan kita. bagaimana mengatasi ketakutan terhadap
resiko?. ketakutan, kegundahan hati, rasa was- was, dll, tersebut muncul karena
anda memikirkan akibatnya. Pemecahan masalahnya sederhana!. Jangan memikirkan
resiko tersebut!. Mudah bukan !?. bagi saya pribadi, itu mudah. Tapi, bagi saya
beberapa tahun lalu, hal itu sulitnya bukan main. Tapi, setelah terbiasa
menghadapi berbagai macam resiko, akhirnya saya terbiasa untuk menghadapi
resiko. saya selalu dalam keadaan tenang dan gembira walaupun saya sedang
menjalankan rencana beresiko tinggi.
Bagi
Anda yang sedang membaca artikel saya ini, walaupun sudah saya tuliskan cara
untuk menghadapi resiko, saya yakin Anda masih memiliki kegundahan hati. Saya
dulupun membaca ratusan motivasi untuk menghadapi resiko, namun, masih saja ada
keresahan di dalam hati. Itu karena kebiasaan kita. kebiasaan manusia tidak
bisa di ubah dalam satu hari. Apalagi ini mengenai kebiasaan yang sudah lama
dilakukan selama puluhan tahun. Misalkan saja, seorang karyawan yang ingin
mencoba menjadi pengusaha (ini cerita pribadi, karena sebelumnya saya juga
karyawan). Kehidupan karyawan tersebut sebelumnya aman dan tentram. bagaimana
tidak, dia memiliki gaji 3X lebih besar dari batas UMR kota (batasan minimal
gaji yang di tetapkan oleh pemerintah kota). Dia memiliki asuransi jiwa dan
kesehatan. Apabila dia sakit, dia bisa langsung menuju ke dokter perusahaan.
Apabila sakitnya kronis, dia bisa di rawat di Rumah Sakit dengan standart
pelayanan kelas menengah. Apabila keluarganya sakit, dia juga tidak perlu
bingung, karena perusahaan juga akan membiayai keluarganya. Gajinya tiap bulan
sangat berlebih untuk menghidupi keluarganya. Nah, kemudian, si Karyawan
tersebut ingin menjadi pengusaha. Anda tahukan konsekuensi dari kehidupan
seorang pengusaha !?, apabila sukses, dia pun akan sukses besar. Pendapatannya
tidak akan terperkirakan oleh seorang karyawan kelas menengah. Tapi, apabila bangkrut,
bukan saja harta benda yang hilang, tapi juga taraf hidup, gengsi dan status
sosial juga akan lenyap. Karyawan yang memulai untuk menjadi seorang pengusaha,
tidak akan bisa langsung menjadi pengusaha dalam kurun waktu beberapa minggu
saja. Dia harus memiliki kebiasaan dan sifat sebagaimana seorang pengusaha.
Artinya, menjadi pengusaha bukan saja harus pandai melakukan perhitungan arus
kas, tapi mindset juga di butuhkan. Dan mindset membutuhkan waktu –kebiasaan-
yang tidak bisa dengan cepat di ubah.
Apabila
anda sedang mengalami kegundahan hati ketika menghadapi resiko, tetaplah maju.
Kegundahan hati itu akan ada dalam jangka waktu lama di depan. Tapi, apabila
anda mundur menghadapi resiko tersebut –karena tidak betah menghadapi
kegundahan hati anda, maka sampai kapanpun, anda tidak bisa mengatasi keresahan
ketika akan mengambil sebuah resiko. Jadi, Keep Move On !. Jalan terus!.
Selalu
ingat !, kesulitan itulah yang membuat diri kita menjadi lebih maju dan
mengerti hidup. Tidak perlu menghindari kesulitan apabila anda yakin, kesulitan
itu akan menjadikan diri anda lebih bijak. Dan sadarkan diri anda, tidak ada
tempat di dunia ini yang bebas dari resiko, walaupun anda berada di dalam
benteng yang terbuat dari baja.
0 comments:
Posting Komentar