BAGAIMANA CARA KITA MEMUTUSAKAN “YA/
TIDAK” DALAM MENGAMBIL PELUANG
Artikel ini berisi tentang:
Cara
menganalisa peluang. Langkah dalam menganalisa suatu peluang. Trik untuk
menganalisa peluang. Berfikir dalam ketenangan untuk menganalisa peluang.
Mencari informasi tentang peluang yang datang. Menghitung keuntungan dengan
tingkat kesulitan. Memutuskan mengambil peluang atau tidak. Bertindak ketika
mengambil peluang yang beresiko.
MENGELOLA DAN MEMUTUSKAN UNTUK MENGAMBIL
RESIKO.
Siapa
yang ingin menjadi pecundang?, siapa yang tidak ingin kemenangan besar?. Orang-
orang di dalam dunia bisnis sering melambat langkah nya karena sebuah resiko
yang menanti. Apalagi sebuah resiko besar –yang tidak di ketahui hasilnya
sebelum pelaksanaan- menanti jawaban di kemudian hari.
Saya
pribadi adalah orang yang menyukai pengelolaan resiko. saya merasa, sebuah
kerja tanpa resiko adalah suatu aktivitas yang menyebalkan. Tapi, bila saya
menghadapi resiko yang sangat besar pun, terkadang muncul perasaan gelisah yang
sangat tidak nyaman.
Saya
sangat suka sebuah Quotes (kutipan) dari Bill Gates. “Di perlukan sedikit
kebutaan ketika mengambil resko”. Yaaa... Artikel yang saya tulis ini terutama
tidak akan membahas tentang bagaimana tips/ cara kita menghadapi perasaan
menyebalkan yang disebabkan karena kita telah mengambil resiko, karena hal
tersebut sudah saya tulis sebelumnya di dalam artikel “Mengatasi
ketakutan terhadap resiko”. artikel ini akan lebih dalam membahas,
bagaimana kita membaca peluang terhadap sebuah resiko dan memutuskan untuk
mengambil resiko tersebut atau tidak.
LANGKAH
1- BERFIKIR DALAM KETENANGAN TERHADAP ASPEK BURUK YANG MUNGKIN MUNCUL.
Ketika
saya melihat peluang, saya kemudian berfikir sejenak dalam ketenangan terhadap
berbagai macam aspek yang akan muncul. Dari prediksi aspek- aspek yang akan
muncul tersebut lah, saya bisa mendapatkan gambaran terhadap sebuah resiko yang
mungkin akan terjadi –dan mungkin akan saya tanggung. Saya tidak menyukai
sebuah peluang yang mendadak, kecuali saya terlebih dahulu memiliki informasi
yang mendalam terhadap peluang tersebut. misalkan saja; ada seseorang yang
memberi saya penawaran penjualan tanah yang berada di lokasi tengah kota dengan
harga yang sangat murah. Orang tersebut mengatakan bahwa; “Bila anda setuju
membeli tanah itu sekarang, saya akan memberikan nya kepada anda. batas waktu
Anda adalah 30 menit dari sekarang”. Bila ada peluang semacam itu, saya tidak
akan mengambilnya. Memang, peluang tersebut sangat menggiurkan. Tapi, hati saya
bertanya; “Apakah peluang tersebut benar apa adanya, atau ada hal lain yang
tersembunyi terhadap peluang bagus tersebut”. siapa yang tidak menyukai peluang
besar dengan keuntungan besar tapi dengan resiko kecil !?. peluang semacam itu
memang ada. tapi, sangat sedikit, dan apabila ada, kebanyakan berkedok
penipuan. Entah itu penipuan dengan Skema Panzo, entah itu Skema Piramid, dll.
Tapi, memang hal tersebut ada –bila Anda benar- benar beruntung menemui nya.
LANGKAH
2- MENCARI INFORMASI TERBAIK
Para
anggota organisasi bisnis ilegal yang pernah saya temui di Jakarta sering
mengatakan “Carilah informasi terakurat walaupun kamu harus menggencet mulut
seseorang”... Yaaaaa, itu ide bagus. Tapi, saya lebih suka mengatakan “Cari
informasi terakurat yang bisa di dapat”. Itu hanya sebuah ungkapan. Tapi memang
benar adanya; kita tidak boleh begitu saja mengambil keputusan sebelum
mengetahui fakta- fakta yang ada. Walaupun ada seorang Alim Ulama mengatakan
bahwa di dasar kolam itu ada bongkahan emas, saya tidak akan langsung terjun ke
dalam kolam tersebut. Bisa juga kolam itu mengandung air yang beracun atau
berisi banyak ular air yang berbisa. Memang, telah menjadi sifat saya untuk
tidak mudah mempercayai seseorang walaupun dia berstatus sangat jujur ataupun
mengatakan nya dengan penuh ketulusan. Dunia yang saya tempati ternyata lebih
ganas daripada yang dilihat oleh kebanyakan orang awam –dan lebih kejam ketika
saya masih berfikiran awam. Di dalamnya terdapat para penipu dan pengkhianat,
baik itu penipuan yang di sengaja atau karena alasan keterpaksaan melakukan hal
yang baik. Dulu, banyak orang hutang uang kepada saya. saya memberikan bantuan
uang kepada mereka. Mereka berjanji akan mengembalikan nya pada tanggal sekian.
Setelah tanggal pengembalian tiba, saya menagih nya. mereka mengatakan tidak
punya uang karena digunakan untuk membeli susu anak- anak mereka. alasan mereka
baik. di hari berikutnya, saya menangih uang yang memang adalah hak saya,
mereka malah marah- marah dan akhirnya hubungan kami menjadi putus dan
bermusuhan. Sekarang, walaupun ada orang yang menangis darah meminta pinjaman
uang, tidak akan saya berikan. Karena sesuai pengalaman saya hidup, “dunia ini
tidak seindah seperti yang terbayangkan”.
LANGKAH
3- MENGANALISA KEKUATAN DIRI UNTUK MENGUBAH KESULITAN MENJADI KEUNTUNGAN.
Setelah
mengetahui berbagai macam fakta yang ada, saya biasa melakukan perhitungan
peluang. Apakah saya bisa menerobos kesulitan yang akan saya hadapi, apakah
saya bisa menanggung nya, seberapa besarkah keuntungan nya, dll. sebuah peluang
biasanya di ikuti dengan berbagai kesulitan yang muncul. Pertanyaan nya “apakah
kita bisa mengatasi kesulitan tersebut dan mengubah peluang itu menjadi suatu
keuntungan?”. Jika saya merasa mantap bahwa “Saya bisa mengatasi kesulitan
itu”, maka saya sudah bersiap untuk mengambil peluang yang datang tersebut.
tapi, apabila saya merasa tidak memiliki kemampuan yang pasti untuk mengatasi
kesulitan yang mungkin akan muncul, saya akan membiarkan peluang itu pergi.
Percuma mengambil peluang, tapi ternyata tidak bisa di ubah menjadi keuntungan.
LANGKAH
4- MENGKALKULASI KEUNTUNGAN BERBANDING DENGAN KESULITAN.
Dari
kesulitan- kesulitan yang mungkin saya hadapi ketika nanti mengubah peluang
menjadi sebuah keuntungan, saya kemudian akan menghitung berapa besar
keuntungan yang di dapatkan. Jika keuntungan nya sepadan dengan kesulitan yang
saya lalui, saya tidak akan mengambilnya. Itu sama seperti gali lubang tutup
lubang. Misalkan saja; saya membeli sebuah perusahaan dengan tingkat kekacauan
tinggi. Saya merasa bisa mengatasi kekacauan tersbeut. Tapi, setelah saya
“mungkin” bisa mengatasi kekacauan itu, keuntungan yang saya prediksi KECIL.
Tidak sepadan atau hasilnya sama dengan hasil jerih payah saya. saya menyebut
nya bukan peluang. Tapi sebuah hal umum. peluang adalah sebuah hal yang bisa di
ubah menjadi keuntungan yang besar karena tindakan kita. SEKALI LAGI, apabila
sebuah hal –yang kadang kita anggap sebagai peluang- ternyata menghasilkan
keuntungan yang sepadan, maka itu bukan PELUANG.
LANGKAH
5- MEMUTUSKAN DAN BERTINDAK
Setelah
menganalisa berbagai macam aspek, peluang, kesulitan dan tingkat keuntungan,
saya kemudian akan memutuskan Ya/ Tidak, untuk mengambil resiko tersebut.
apabila saya merasa sudah MANTAP, bahwa peluang tersebut menguntungkan dan
harus saya ambil, maka saya tidak boleh memikirkan resiko lain yang di kemudian
hari mungkin akan muncul. Memikirkan aspek lain akan membuat keragu- raguan.
Seharusnya, dalam suasana yang tenang ketika membuat keputusan, saya sudah
HARUS beriap mengatakan YA/ TIDAK untuk mengambil peluang tersebut. biarkan
saja apabila ada hal lain yang tidak anda ketahui ternyata di kemudian hari
menjadi masalah yang besar. Itu adalah resiko kita. semua nya ada resikonya.
Resiko yang tidak bisa di prediksi tidak akan menjadi kesalahan kita. itu
adalah TAKDIR. Menghadapi ketidak pastian adalah resiko manusia hidup. Saya
tidak akan ragu untuk mengatakan “YA” apabila saya sudah memutuskan untuk
mengambil peluang tersebut. tidak boleh ada keraguan dan saya melarang otak
saya untuk memberikan referensi lebih jauh lagi tentang hal lain terhadap
peluang itu. artinya; saya tidak boleh berfikir lagi setelah saya memutuskan
sesuatu. Saya tidak lagi berfikir, tapi saya akan BERTINDAK.
Begitulah
cara saya ketika saya mengetahui suatu peluang dan mengelola resiko yang sering
muncul dalam kehidupan saya. Cara yang saya lakukan mungkin membutuhkan
beberapa modifikasi bila anda terapkan dalam kehidupan anda. namun, cara yang
saya lakukan bisa juga anda gunakan sebagai hanya sekedar referensi atau
evaluasi ataupun tambahan dalam cara Anda menganalisa sebuah peluang dan
mengelola resiko. semoga artikel ini membantu dan berguna untuk pembaca.
0 comments:
Posting Komentar