Rabu, 08 Mei 2013

Mengeloa dan Memutuskan untuk Mengambil Resiko

BAGAIMANA CARA KITA MEMUTUSAKAN “YA/ TIDAK” DALAM MENGAMBIL PELUANG

Artikel ini berisi tentang:
Cara menganalisa peluang. Langkah dalam menganalisa suatu peluang. Trik untuk menganalisa peluang. Berfikir dalam ketenangan untuk menganalisa peluang. Mencari informasi tentang peluang yang datang. Menghitung keuntungan dengan tingkat kesulitan. Memutuskan mengambil peluang atau tidak. Bertindak ketika mengambil peluang yang beresiko. 

MENGELOLA DAN MEMUTUSKAN UNTUK MENGAMBIL RESIKO.
Siapa yang ingin menjadi pecundang?, siapa yang tidak ingin kemenangan besar?. Orang- orang di dalam dunia bisnis sering melambat langkah nya karena sebuah resiko yang menanti. Apalagi sebuah resiko besar –yang tidak di ketahui hasilnya sebelum pelaksanaan- menanti jawaban di kemudian hari.

Saya pribadi adalah orang yang menyukai pengelolaan resiko. saya merasa, sebuah kerja tanpa resiko adalah suatu aktivitas yang menyebalkan. Tapi, bila saya menghadapi resiko yang sangat besar pun, terkadang muncul perasaan gelisah yang sangat tidak nyaman.

Saya sangat suka sebuah Quotes (kutipan) dari Bill Gates. “Di perlukan sedikit kebutaan ketika mengambil resko”. Yaaa... Artikel yang saya tulis ini terutama tidak akan membahas tentang bagaimana tips/ cara kita menghadapi perasaan menyebalkan yang disebabkan karena kita telah mengambil resiko, karena hal tersebut sudah saya tulis sebelumnya di dalam artikel “Mengatasi ketakutan terhadap resiko”. artikel ini akan lebih dalam membahas, bagaimana kita membaca peluang terhadap sebuah resiko dan memutuskan untuk mengambil resiko tersebut atau tidak.

LANGKAH 1- BERFIKIR DALAM KETENANGAN TERHADAP ASPEK BURUK YANG MUNGKIN MUNCUL.
Ketika saya melihat peluang, saya kemudian berfikir sejenak dalam ketenangan terhadap berbagai macam aspek yang akan muncul. Dari prediksi aspek- aspek yang akan muncul tersebut lah, saya bisa mendapatkan gambaran terhadap sebuah resiko yang mungkin akan terjadi –dan mungkin akan saya tanggung. Saya tidak menyukai sebuah peluang yang mendadak, kecuali saya terlebih dahulu memiliki informasi yang mendalam terhadap peluang tersebut. misalkan saja; ada seseorang yang memberi saya penawaran penjualan tanah yang berada di lokasi tengah kota dengan harga yang sangat murah. Orang tersebut mengatakan bahwa; “Bila anda setuju membeli tanah itu sekarang, saya akan memberikan nya kepada anda. batas waktu Anda adalah 30 menit dari sekarang”. Bila ada peluang semacam itu, saya tidak akan mengambilnya. Memang, peluang tersebut sangat menggiurkan. Tapi, hati saya bertanya; “Apakah peluang tersebut benar apa adanya, atau ada hal lain yang tersembunyi terhadap peluang bagus tersebut”. siapa yang tidak menyukai peluang besar dengan keuntungan besar tapi dengan resiko kecil !?. peluang semacam itu memang ada. tapi, sangat sedikit, dan apabila ada, kebanyakan berkedok penipuan. Entah itu penipuan dengan Skema Panzo, entah itu Skema Piramid, dll. Tapi, memang hal tersebut ada –bila Anda benar- benar beruntung menemui nya.

LANGKAH 2- MENCARI INFORMASI TERBAIK
Para anggota organisasi bisnis ilegal yang pernah saya temui di Jakarta sering mengatakan “Carilah informasi terakurat walaupun kamu harus menggencet mulut seseorang”... Yaaaaa, itu ide bagus. Tapi, saya lebih suka mengatakan “Cari informasi terakurat yang bisa di dapat”. Itu hanya sebuah ungkapan. Tapi memang benar adanya; kita tidak boleh begitu saja mengambil keputusan sebelum mengetahui fakta- fakta yang ada. Walaupun ada seorang Alim Ulama mengatakan bahwa di dasar kolam itu ada bongkahan emas, saya tidak akan langsung terjun ke dalam kolam tersebut. Bisa juga kolam itu mengandung air yang beracun atau berisi banyak ular air yang berbisa. Memang, telah menjadi sifat saya untuk tidak mudah mempercayai seseorang walaupun dia berstatus sangat jujur ataupun mengatakan nya dengan penuh ketulusan. Dunia yang saya tempati ternyata lebih ganas daripada yang dilihat oleh kebanyakan orang awam –dan lebih kejam ketika saya masih berfikiran awam. Di dalamnya terdapat para penipu dan pengkhianat, baik itu penipuan yang di sengaja atau karena alasan keterpaksaan melakukan hal yang baik. Dulu, banyak orang hutang uang kepada saya. saya memberikan bantuan uang kepada mereka. Mereka berjanji akan mengembalikan nya pada tanggal sekian. Setelah tanggal pengembalian tiba, saya menagih nya. mereka mengatakan tidak punya uang karena digunakan untuk membeli susu anak- anak mereka. alasan mereka baik. di hari berikutnya, saya menangih uang yang memang adalah hak saya, mereka malah marah- marah dan akhirnya hubungan kami menjadi putus dan bermusuhan. Sekarang, walaupun ada orang yang menangis darah meminta pinjaman uang, tidak akan saya berikan. Karena sesuai pengalaman saya hidup, “dunia ini tidak seindah seperti yang terbayangkan”.

LANGKAH 3- MENGANALISA KEKUATAN DIRI UNTUK MENGUBAH KESULITAN MENJADI KEUNTUNGAN.
Setelah mengetahui berbagai macam fakta yang ada, saya biasa melakukan perhitungan peluang. Apakah saya bisa menerobos kesulitan yang akan saya hadapi, apakah saya bisa menanggung nya, seberapa besarkah keuntungan nya, dll. sebuah peluang biasanya di ikuti dengan berbagai kesulitan yang muncul. Pertanyaan nya “apakah kita bisa mengatasi kesulitan tersebut dan mengubah peluang itu menjadi suatu keuntungan?”. Jika saya merasa mantap bahwa “Saya bisa mengatasi kesulitan itu”, maka saya sudah bersiap untuk mengambil peluang yang datang tersebut. tapi, apabila saya merasa tidak memiliki kemampuan yang pasti untuk mengatasi kesulitan yang mungkin akan muncul, saya akan membiarkan peluang itu pergi. Percuma mengambil peluang, tapi ternyata tidak bisa di ubah menjadi keuntungan.

LANGKAH 4- MENGKALKULASI KEUNTUNGAN BERBANDING DENGAN KESULITAN.
Dari kesulitan- kesulitan yang mungkin saya hadapi ketika nanti mengubah peluang menjadi sebuah keuntungan, saya kemudian akan menghitung berapa besar keuntungan yang di dapatkan. Jika keuntungan nya sepadan dengan kesulitan yang saya lalui, saya tidak akan mengambilnya. Itu sama seperti gali lubang tutup lubang. Misalkan saja; saya membeli sebuah perusahaan dengan tingkat kekacauan tinggi. Saya merasa bisa mengatasi kekacauan tersbeut. Tapi, setelah saya “mungkin” bisa mengatasi kekacauan itu, keuntungan yang saya prediksi KECIL. Tidak sepadan atau hasilnya sama dengan hasil jerih payah saya. saya menyebut nya bukan peluang. Tapi sebuah hal umum. peluang adalah sebuah hal yang bisa di ubah menjadi keuntungan yang besar karena tindakan kita. SEKALI LAGI, apabila sebuah hal –yang kadang kita anggap sebagai peluang- ternyata menghasilkan keuntungan yang sepadan, maka itu bukan PELUANG.

LANGKAH 5- MEMUTUSKAN DAN BERTINDAK
Setelah menganalisa berbagai macam aspek, peluang, kesulitan dan tingkat keuntungan, saya kemudian akan memutuskan Ya/ Tidak, untuk mengambil resiko tersebut. apabila saya merasa sudah MANTAP, bahwa peluang tersebut menguntungkan dan harus saya ambil, maka saya tidak boleh memikirkan resiko lain yang di kemudian hari mungkin akan muncul. Memikirkan aspek lain akan membuat keragu- raguan. Seharusnya, dalam suasana yang tenang ketika membuat keputusan, saya sudah HARUS beriap mengatakan YA/ TIDAK untuk mengambil peluang tersebut. biarkan saja apabila ada hal lain yang tidak anda ketahui ternyata di kemudian hari menjadi masalah yang besar. Itu adalah resiko kita. semua nya ada resikonya. Resiko yang tidak bisa di prediksi tidak akan menjadi kesalahan kita. itu adalah TAKDIR. Menghadapi ketidak pastian adalah resiko manusia hidup. Saya tidak akan ragu untuk mengatakan “YA” apabila saya sudah memutuskan untuk mengambil peluang tersebut. tidak boleh ada keraguan dan saya melarang otak saya untuk memberikan referensi lebih jauh lagi tentang hal lain terhadap peluang itu. artinya; saya tidak boleh berfikir lagi setelah saya memutuskan sesuatu. Saya tidak lagi berfikir, tapi saya akan BERTINDAK.

Begitulah cara saya ketika saya mengetahui suatu peluang dan mengelola resiko yang sering muncul dalam kehidupan saya. Cara yang saya lakukan mungkin membutuhkan beberapa modifikasi bila anda terapkan dalam kehidupan anda. namun, cara yang saya lakukan bisa juga anda gunakan sebagai hanya sekedar referensi atau evaluasi ataupun tambahan dalam cara Anda menganalisa sebuah peluang dan mengelola resiko. semoga artikel ini membantu dan berguna untuk pembaca.

0 comments: