kemampuan dalam berorganisasi di dapatkan seseorang apabila dia mempelajari organisasi langsung di lapangan dengan intensif. Menganalisa dengan tajam, apa sifat dan karakteristik dari sebuah pola organisasi tersebut, dan mengubah sifat –juga sudut pandangnya- untuk bisa menjalankan peran dalam organisasi itu.
Salah Memilih Orang.
Dalam berorganisasi, kita seringkali tidak hanya bekerja sendiri. Seringkali, kita harus bisa memanfaatkan waktu dan tenaga orang lain untuk menjalankan tugas kita. tapi, perlu di ketahui, sepengalaman saya dalam berorganisasi, kita seringkali memberikan tugas kepada orang yang mudah kita temui untuk mengemban tugas yang tidak mampu mereka lakukan. mereka, adalah orang- orang yang mau melakukan tugas dari anda. tapi, apabila mereka tidak memiliki kemampuan untuk menjalankan tugas tersebut, hasilnya bisa dikatakan akan BURUK/ FAIL (gagal).Di perlukan perasaan “tidak terburu- buru” ketika kita memilih orang. Pilihlah orang yang tepat. Yang memiliki kemampuan dalam menjalankan tugas yang anda berikan. Memilih seorang supir truk yang banyak kita temui untuk mengemudikan kereta api milik kita adalah hal yang salah.
Tidak mampu melakukan koordinasi.
Kebiasaan buruk lainnya; kita seringkali tidak memberikan koordinasi yang tajam sebelum menugaskan seseorang. Artinya; kita mengatakan apa yang harus di lakukan oleh orang yang kita beri tugas. Setelah mereka –orang yang kita beri tugas tersebut- mengatakan “Iya” atau “Mengerti”, kita seringkali tidak melanjutkan penjelasan kita lagi. Ini kesalahan yang sering tidak disadari. Padahal, anda telah melakukan analisa terlebih dahulu sebuah informasi dengan cermat terhadap suatu keadaan, dan akan sangat membantu bagi orang yang anda beri tugas, apabila mereka lebih mengetahui hal yang spesifik terhadap kendala yang akan mereka hadapi.Jangan percaya begitu saja apabila orang yang anda beri tugas mengatakan “mengerti”. Sungguh, lebih baik anda menanyakan “apa yang akan kamu lakukan nanti”, atau “apa yang harus kamu lakukan ketika muncul kendala X”, dan berbagai macam pertanyaan spesifik lainnya yang bisa memberitahu anda bahwa orang yang anda beri tugas benar- benar mengerti terhadap apa yang harus dia lakukan nanti.
Tidak mampu mendelegasikan tugas.
seringkali, kita berperasaan buruk mengenai hal ini; “orang- orang menjalankan sesuatu untuk kita, sedangkan kita malah bersantai menonton TV tanpa beban”. Itulah tantangan kita. apakah kita bisa melakukannya?. Apakah kita bisa membuat orang lain berjuang keras dan berkorban untuk kita?. apakah kita bisa menenangkan diri dan beristirahat ketika orang- orang kita sedang berjuang?. Apakah kita bisa mengenyahkan perasaan yang –sering kali terasa- egois, bahwasanya orang- orang sedang bekerja keras sedangkan kita bersantai?. Apabila anda tidak mampu menghilangkan perasaan itu, selamanya anda akan ragu untuk memberikan perintah kepada orang lain. Bahkan anda akan tidak mampu menghukum orang- orang anda yang telah anda beri pendelegasian tugas. Ketika anda ragu memberikan tugas kepada orang lain, seringkali orang- orang yang anda beri perintah akan merasa bahwa “tugas yang anda berikan bukanlah tugas yang penting”, akhirnya, mereka hanya akan berusaha –HANYA BERUSAHA SEBISANYA- untuk mensukseskan tugas yang anda berikan. Bukan BERUSAHA KERAS AGAR BERHASIL menjalankan tugas yang anda berikan. Dalam posisi- posisi biasa, mungkin hal ini tidak begitu berpengaruh. Seperti posisi produksi, posisi pengantaran barang, dll. tapi, apabila masuk posisi ekspansi usaha atau proyek besar, dimana sebuah tugas seringkali tidak bisa berhasil tanpa adanya keyakinan dan kerja keras yang sangat serius dari orang yang anda berikan tugas, maka kegagalan besar dengan mudah bisa terjadi disni.Untuk mampu melakukan pendelegasian tugas seperti ini, anda harus bisa menyingkirkan perasaan “bersalah/ tidak baik kepada diri sendiri”, ketika anda memberikan tugas kepada orang lain. Ketika perasaan itu hilang, dan di ikuti dengan kebiasaan melakukannya, anda akan masuk dalam keadaan TENANG ketika perang berkobar. Tetap Relax/ santai, ketika orang- orang anda berjuang mati- matian untuk anda. karena, apabila anda tidak bisa tenang dan bersantai, seringkali anda akan ragu- ragu mengambil keputusan. Keragu- raguan adalah penyebab utama hilangnya kendali organisasi.
Demikianlah beberapa faktor yang seringkali muncul ketika kita melakukan sesuatu dengan metode organisasi. di luar poin yang telah saya sebutkan di atas, ada juga hal/ kendala lain yang mungkin juga akan muncul. Anda harus berfikir jernih untuk bisa mengambil keputusan terbaik guna memecahkan masalah tersebut. Anda harus bisa Relax dan tenang, agar keputusan yang tepat bisa anda dapatkan. Ingat pepatah lama pemimpin Amerika; “Jangan mengambil keputusan di saat anda sedang marah”.
i menin� y k n п/ ��+ n selamanya, anda tidak akan memiliki anak buah yang kompeten. Kita juga harus tahu bagaimana caranya memerintah. Kita harus tahu, bagaimana memberi motivasi, memberi penjelasan, pengarahan, batasan- batasan, deadline yang masuk akal, dll. itu adalah ketrampilan dalam pendelegasian. Jika seorang pemimpin organisasi bisnis tidak mampu mendelegasikan tugasnya, Dia tidak bisa dikatakan sebagai pemimpin Organisasi. tapi disebut sebagai pemimpin ‘self employee/ usaha sendiri’.
Mengorganisir orang.
Berbeda dengan melakukan pendelegasian tugas. Mengorganisir orang adalah upaya kita untuk menyatukan beberapa aktivitas dari orang berbeda hingga mencapai sebuah pola yang telah direncanakan. Kita sebut pola ini sebagai RENCANA UTAMA. Saya akan memberi contoh pengorganisasian orang dalam film ‘Police Academy’; Ketua perampok sedang membuat rencana merampok sebuah Bank. Anggota ‘A’, menyamar sebagai nasabah. Bertugas untuk melaporkan keadaan yang sedang terjadi di Bank yang akan menjadi target. Anggota ‘B’ bertugas menyiapkan mobil untuk kabur. Anggota ‘C’ bertugas menakut- nakuti orang- orang agar diam dan tidak ada yang keluar dari bank. Anggota ‘D’ bertugas melumpuhkan keamanan. Dan anggota ‘E’ bertugas mengisi tas dengan uang yang akan di rampok. Setelah rencana utama selesai dibuat, rencana ini juga harus diikuti dengan rencana cadangan; apa yang akan dilakukan apabila ada polisi yang datang. Apa yang harus dilakukan apabila Bank tersebut kasnya kosong, dll. setelah rencana di susun, angota ‘A’ telah bersiap sebagai nasabah dan melaporkan keadaan yang cukup kondusif untuk melakukan aksi perampokan. Langkah kedua, Anggota ‘C’ datang kedalam dan membawa senjata guna menakut- nakuti orang. Tapi, setelah masuk ke dalam bank, anggota ‘C’ malah lupa membawa senjata. Akhirnya, rencana perampokan gagal dan seluruh anggota kembali ke markasnya untuk menyusun rencana ulang dan melakukan evaluasi.Mengorganisir dan Mengelola Sistem.
Tidak hanya orang yang harus di organisir, sistem manajemen organisasipun harus di tata dengan rapi. Seorang pemimpin bisnis harus bisa mengetahui tentang pengelolaan sistem. pengelolaan yang dimaksud adalah; mengelola setelah sistem telah di bangun. Apa yang harus dilakukan ketika rencana yang telah dibuat malah ternyata gagal, apa yang harus diperbuat ketika orang yang diberi tanggung jawab ternyata tidak mampu melakukan tugasnya dengan baik. apakah kesalahan yang terjadi terletak pada orang atau keadaan. Apakah kita harus memperbaiki sistem yang salah atau menunggu kondisi yang sebentar lagi menjadi kondusif, apakah kita harus bertindak atau cukup hanya bersabar, apakah kita harus mencari anggota baru atau tetap menggunakan anggota lama, dll. semua pertimbangan- pertimbangan diatas terlihat sepele. Tapi, apabila anda baru pertama kali mengorganisir orang, sungguh... anda sulit untuk melihat permasalahan secara tajam dan realistis. Kadang, keputusan yang benar malah tidak dilakukan karena terdorong emosi. Kadang, Staff yang tidak bisa bekerja dan hanya bisa membuat kekacauan malah di pertahankan karena orang tersebut sahabat karib kita. Kadang, uang laba perusahaan malah digunakan untuk keperluan pribadi karena ada anggota keluarga sedang membutuhkan biaya rumah sakit, dll.Ada banyak hal/ kemampuan yang harus dimiliki oleh pemimpin bisnis di masa sekarang. Yang telah saya sebutkan di atas adalah karakter pokok saja (yang penting saja). Seperti halnya sebuah saluran air dari pegunungan ke desa- desa di bawah nya. Aliran air itu bisa sampai ke desa, walaupun ada kebocoran pipa di tengah perjalanannya. Hal itu TIDAK MASALAH. Janganlah terlalu perfeksionis apabila kita berhubungan dengan banyak orang atau melakukan pengorganisasian hal yang besar seperti ini. tidak masalah apabila ada pipa yang bocor, selama aliran air ke desa masih mencukupi. Tidak masalah juga apabila ada pemimpin bisnis yang memiliki beberapa kekurangan. Namun, karakter yang saya sebutkan diatas adalah beberapa karakter pokok yang tidak bisa di tawar. Apa yang akan terjadi apabila pipa air tersebut hanya lurus dan tidak bisa di buat berkelok- kelok?. Tentu air tidak akan sampai ke desa. Apa yang akan terjadi apabila terjadi kebocoran kecil di tengah pipa yang menyebabkan air keluar?. Air tetap bisa sampai ke desa. Apa yang terjadi apabila seorang pemimpin bisnis tidak bisa memerintah orang lain?. Tentu perusahaannya akan mati karena dia tidak bisa bekerja sendirian untuk menjalankan semua unit di dalam organisasi bisnis tersebut. apa yang terjadi apabila pemimpin bisnis tersebut memakai sandal jepit ketika melakukan presentasi?. Orang- orang akan menganggapnya sebagai lelucon, tapi perusahaannya tetap jalan. Anda tidak akan menemukan orang yang sempurna atau bisa menjalankan semua syarat pokok –yang telah saya tuliskan sebelumnya diatas- dengan benar ‘SEMUANYA’. Carilah yang mendekati, karena kamu akan sangat amat kesulitan sekali untuk menemukan orang sama persis sesuai syarat yang telah di tetapkan.
0 comments:
Posting Komentar