Minggu, 30 Desember 2012

Kelemahan Sistem ONE MAN ONE SHOW- Bagian 1

SISTEM BISNIS ONE MAN ONE SHOW YANG AKAN MENGALAMI KESULITAN PERKEMBANGAN.

Artikel ini berisi tentang:
3 unsur pokok sebagai fondasi berdirinya perusahaan. Unsur fondasi pertama adalah Marketing. Kelemahan sistem ONE MAN ONE SHOW adalah tidak tertatanya sistem manajemen dengan baik.

KELEMAHAN SISTEM "ONE MAN ONE SHOW".
Bila kita tengok sebuah perusahaan besar, di dalamnya terdapat banyak sekali sistem yang mengatur perputaran roda organisasi bisnis tersebut. Namun, sepertihalnya kata pepatah;
“sederhanakan agar bisa di kendalikan”. Untuk sukses menjadi sebuah perusahaan, dengan sistem manajemen organisasi yang cukup kuat, kita hanya membutuhkan 3 unsur pokoknya sebagai struktur fondasi yang kokoh dalam berdirinya sebuah perusahaan. Saya menyebut unsur pertama adalah “Marketing”. Marketing tersebut meliputi kebijakan mengatur harga, pembuatan produk yang inovatif, wilayah pemasaran yang tepat dan promosi untuk mendongkrak penjualan lebih cepat.

3 unsur pokok belum di sebutkan. oleh sebab itu, postingan ini akan di kembalikan ke Draft.
Dalam artikel ini, saya tidak akan terlalu banyak membahas mengenai kinerja perusahaan besar. Namun, lebih mengarah kepada bisnis kecil menengah. Kita akan mengambil contoh industri tekstil (pakaian) yang di kelola oleh 1 orang pemilik bisnis dan 2-3 orang karyawan saja. Dengan hanya memiliki pelanggan yang cukup banyak, industri teksil kecil (yang saya sebutkan diatas) sudah mampu meraup keuntungan bersih rata- rata 3 juta/ bulan (menurut survey yang saya lakukan kepada pemilik industri tekstile kecil). Dengan  modal yang di gunakan rata- rata adalah lebih dari 100 juta rupiah. Modal yang di gunakan terlebih bukan terletak pada pembangunan infrastruktur organisasi bisnis (perusahaan), namun lebih condong kepada pemberian piutang dalam bentuk barang kepada pedagang yang di beri penawaran. Secara sederhananya, bila saya melihat infrastruktur  industri kecil tersebut paling berharga sekitar 20 juta-an, namun mereka menitipkan barang kepada banyak pedagang yang kisaran nilainya lebih dari 80 juta-an. Manajemen organisasi dilakukan dengan cara “one man one Show” atau lebih tepatnya pemilik organisasi bisnis yang melakukan semua hal penting secara sendirian. Setelah keadaan cukup aman, baru tugas yang dilakukan pemilik bisnis tersebut di serahkan kepada karyawan mereka.

Kelemahan dari manajemen “one man one Show” adalah sistem organisasi tidak tertata dengan baik. mulai dari laporan arus kas (yang terpenting), laporan penjualan, biaya produksi, dll kurang begitu rapi. Bilapun ada, laporan tersebut sulit dibaca oleh orang lain (namun sangat mudah di baca oleh pemilik organisasi bisnis tersebut). oleh sebab itu, tidaklah aneh apabila orang lain yang merasa memiliki uang berlebih dan ingin berinvestasi merasa sukar dan enggan untuk melakukan investasinya pada organisasi bisnis seperti ini. kelemahan lain nya, karena manajemen organisasi yang tidak rapi, maka akan sangat sulit menemukan investor yang mau menanamkan modelnya pada organisasi semacam ini. jika begitu, pemilik bisnis harus terpaksa menabung sedikit demi sedikit keuntungan hasil usahanya untuk memperluas usahanya kembali. Sistem mengumpulkan dana dengan cara menabung seperti ini akan memakan waktu yang lama, sehingga ekspansi usaha pun akan cenderung lama dilakukan (karena harus menunggu dana besar yang terkumpul lebih dahulu).

0 comments: