Artikel ini berisi tentang:
3 unsur pokok sebagai fondasi berdirinya perusahaan. Unsur fondasi pertama adalah Marketing. Kelemahan sistem ONE MAN ONE SHOW adalah tidak tertatanya sistem manajemen dengan baik.
KELEMAHAN SISTEM "ONE MAN ONE SHOW".
Bila kita tengok
sebuah perusahaan besar, di dalamnya terdapat banyak sekali sistem yang
mengatur perputaran roda organisasi bisnis tersebut. Namun, sepertihalnya kata
pepatah;
“sederhanakan agar bisa di kendalikan”. Untuk sukses menjadi sebuah perusahaan, dengan sistem manajemen organisasi yang cukup kuat, kita hanya membutuhkan 3 unsur pokoknya sebagai struktur fondasi yang kokoh dalam berdirinya sebuah perusahaan. Saya menyebut unsur pertama adalah “Marketing”. Marketing tersebut meliputi kebijakan mengatur harga, pembuatan produk yang inovatif, wilayah pemasaran yang tepat dan promosi untuk mendongkrak penjualan lebih cepat.
3 unsur pokok belum di sebutkan. oleh sebab itu, postingan ini akan di kembalikan ke Draft.
“sederhanakan agar bisa di kendalikan”. Untuk sukses menjadi sebuah perusahaan, dengan sistem manajemen organisasi yang cukup kuat, kita hanya membutuhkan 3 unsur pokoknya sebagai struktur fondasi yang kokoh dalam berdirinya sebuah perusahaan. Saya menyebut unsur pertama adalah “Marketing”. Marketing tersebut meliputi kebijakan mengatur harga, pembuatan produk yang inovatif, wilayah pemasaran yang tepat dan promosi untuk mendongkrak penjualan lebih cepat.
3 unsur pokok belum di sebutkan. oleh sebab itu, postingan ini akan di kembalikan ke Draft.
Dalam artikel ini,
saya tidak akan terlalu banyak membahas mengenai kinerja perusahaan besar.
Namun, lebih mengarah kepada bisnis kecil menengah. Kita akan mengambil contoh
industri tekstil (pakaian) yang di kelola oleh 1 orang pemilik bisnis dan 2-3
orang karyawan saja. Dengan hanya memiliki pelanggan yang cukup banyak,
industri teksil kecil (yang saya sebutkan diatas) sudah mampu meraup keuntungan
bersih rata- rata 3 juta/ bulan (menurut survey yang saya lakukan kepada
pemilik industri tekstile kecil). Dengan
modal yang di gunakan rata- rata adalah lebih dari 100 juta rupiah.
Modal yang di gunakan terlebih bukan terletak pada pembangunan infrastruktur
organisasi bisnis (perusahaan), namun lebih condong kepada pemberian piutang
dalam bentuk barang kepada pedagang yang di beri penawaran. Secara
sederhananya, bila saya melihat infrastruktur
industri kecil tersebut paling berharga sekitar 20 juta-an, namun mereka
menitipkan barang kepada banyak pedagang yang kisaran nilainya lebih dari 80
juta-an. Manajemen organisasi dilakukan dengan cara “one man one Show” atau
lebih tepatnya pemilik organisasi bisnis yang melakukan semua hal penting
secara sendirian. Setelah keadaan cukup aman, baru tugas yang dilakukan pemilik
bisnis tersebut di serahkan kepada karyawan mereka.
Kelemahan dari
manajemen “one man one Show” adalah sistem organisasi tidak tertata dengan
baik. mulai dari laporan arus kas (yang terpenting), laporan penjualan, biaya
produksi, dll kurang begitu rapi. Bilapun ada, laporan tersebut sulit dibaca
oleh orang lain (namun sangat mudah di baca oleh pemilik organisasi bisnis
tersebut). oleh sebab itu, tidaklah aneh apabila orang lain yang merasa
memiliki uang berlebih dan ingin berinvestasi merasa sukar dan enggan untuk
melakukan investasinya pada organisasi bisnis seperti ini. kelemahan lain nya,
karena manajemen organisasi yang tidak rapi, maka akan sangat sulit menemukan
investor yang mau menanamkan modelnya pada organisasi semacam ini. jika begitu,
pemilik bisnis harus terpaksa menabung sedikit demi sedikit keuntungan hasil
usahanya untuk memperluas usahanya kembali. Sistem mengumpulkan dana dengan
cara menabung seperti ini akan memakan waktu yang lama, sehingga ekspansi usaha
pun akan cenderung lama dilakukan (karena harus menunggu dana besar yang
terkumpul lebih dahulu).
0 comments:
Posting Komentar