Artikel
ini berisi mengenai:
Seberapa besarkah toleransi terhadap sebuah
penyimpangan prosedur harus dilakukan. Apa yang harus dilakukan apabila ada
anggota atau orang lain yang melakukan penyimpangan prosedur. Sudut pandang apa
yang harus di miliki untuk menekan penderitaan karena kekecewaan orang lain
yang melanggar prosedur.
PENYIMPANGAN
PROSEDUR DAN TOLERANSI NYA.
Sebuah organisasi yang baik, pasti akan
menargetkan sasaran nya berdasarkan keadaan yang sedang terjadi. Saat ini, kita
akan membahas sebuah permasalahan internal dan
eksternal yang bisa mempengaruhi kinerja yang telah di bakukan di dalam sebuah organisasi. S.O.P. adalah sebuah metode yang di bakukan (di resmikan) yang di gunakan sebagai acuan untuk melakukan sebuah aktivitas, yang di harapkan dengan S.O.P. tersebut, bisa di dapatkan sebuah hasil sesuai yang di inginkan. Namun, S.O.P. tersebut tidak berlaku bila di hadapkan dengan sarana yang berbeda, ketiadaan sarana, kesalahan material, dan sebuah kondisi Human Eror yang akan selalu ada. Apa yang terjadi bila terdapat hal- hal seperti di atas?. Akibat yang di timbulkan adalah Output secara Kualitas atau kuantitas, atau kedua- dua nya tidak bisa tercapai. Contoh: terjadi cacat produk, terjadi penurunan jumlah produksi, dll. akibat yang lain adalah Coast atau biaya dalam unit produksi tersebut menjadi semakin tinggi. Contoh Kasus: karena pengoperasian mesin produksi yang tidak sesuai dengan prosedur (S.O.P.), maka mesin menjadi rusak. Walaupun mesin bisa di perbaiki dengan segera, namun biaya perbaikan mesin tersebut sangatlah mahal.
eksternal yang bisa mempengaruhi kinerja yang telah di bakukan di dalam sebuah organisasi. S.O.P. adalah sebuah metode yang di bakukan (di resmikan) yang di gunakan sebagai acuan untuk melakukan sebuah aktivitas, yang di harapkan dengan S.O.P. tersebut, bisa di dapatkan sebuah hasil sesuai yang di inginkan. Namun, S.O.P. tersebut tidak berlaku bila di hadapkan dengan sarana yang berbeda, ketiadaan sarana, kesalahan material, dan sebuah kondisi Human Eror yang akan selalu ada. Apa yang terjadi bila terdapat hal- hal seperti di atas?. Akibat yang di timbulkan adalah Output secara Kualitas atau kuantitas, atau kedua- dua nya tidak bisa tercapai. Contoh: terjadi cacat produk, terjadi penurunan jumlah produksi, dll. akibat yang lain adalah Coast atau biaya dalam unit produksi tersebut menjadi semakin tinggi. Contoh Kasus: karena pengoperasian mesin produksi yang tidak sesuai dengan prosedur (S.O.P.), maka mesin menjadi rusak. Walaupun mesin bisa di perbaiki dengan segera, namun biaya perbaikan mesin tersebut sangatlah mahal.
Namun, sesuai pengalaman saya bekerja dalam
organisasi manufacture, tidak akan pernah di dapat kondisi yang stabil. Akan
selalu ada sebuah hal, yang menjadi sebuah alasan dimana sebuah S.O.P. tersebut tidak bisa
di jalankan. Sehingga hal ini mendorong pihak “User” atau pelaku proses
mengambil sebuah tindakan untuk melakukan penyimpangan dari S.O.P. yang telah
di tetapkan guna mencapai target. Namun, menurut saya, hal ini sangat tepat
untuk di lakukan. walaupun pihak User melakukan penyimpangan untuk bisa
memenuhi target, ini lebih baik daripada User tidak melakukan apapun dan
menunggu keadaan menjadi stabil. Saya akan menjelaskan sebuah contoh kasus yang
pernah terjadi di tempat saya bekerja. Di sebuah organisasi manufacture,
terdapat kerusakan mesin produksi yang cukup parah. Namun sayang nya, onderdil
mesin tersebut sudah tidak di produksi lagi karena mesin tersebut sudah tua.
Kemudian, para teknisi dan manajemen bawah sepakat untuk mengambil tindakan;
membuat onderdil tersebut sendiri. Setelah berselang beberapa hari, onderdil
telah selesai dan siap di pasang. Kemudian, setelah onderdil di pasang, produk
yang di hasilkan mengalami cacat karena bergesekan dengan onderdil yang tidak
sesuai standart tersebut. kemasan produk yang keluar menjadi sobek. Dari contoh
cerita saya, apa kesalahan yang terjadi?. bahwa onderdil buatan sendiri (bukan
onderdil asli) malah membuat produk menjadi cacat. Tapi, bila di balik lagi,
harus nya pihak perusahaan menyediakan suplier onderdil yang asli, agar tidak
terjadi hal seperti ini. tapi, saya yakin. Pihak perusahaan tidak mau di
salahkan oleh karyawan nya. siapa yang salah?. Tentu pihak perusahaan. Tapi
kenapa pihak perusahaan tidak mau di salahkan?. Karena kekuasaan yang mereka
miliki lah yang membuat nya seperti itu. Yap, tidak pernah di dapatkan segala
sesuatu tersebut berjalan sesuai S.O.P yang telah di bakukan. Akan terus ada
penyimpangan terhadap S.O.P. bila ada penyipangan standart prosedur, yang
dilakukan sekali maupun tiga kali, hal itu harus dimaklumi. Bersikap
perfeksionis, hanya akan membuat orang yang melakukan nya di dera penderitaan
tentang “kekecewaan” yang terus menerus. Namun, apabila ada sebuah prosedur yang di langgar,
seharusnya pihak manajemen melakukan peneguran terhadap hal ini. karena,
apabila sebuah prosedur yang di langgar tidak di tegakan, maka orang- orang
akan lebih berani melanggar hal yang lebih besar lagi, dan akan secara sengaja
melakukan pelanggaran itu kembali. Namun, Anda tidak perlu langsung memecat
orang yang melanggar tersebut. Karena pelanggaran akan selalu ada. lebih baik,
berfikirlah bahwa S.O.P hanyalah acuan yang tidak pernah menjadi nyata, namun
tetap harus di tegakan apabila di langgar. Dengan mengetahui hal ini, anda
tidak akan terlalu banyak mendapatkan kekecewaan.
Selesai.
Selesai.
0 comments:
Posting Komentar