Rabu, 08 Mei 2013

Logika Tersembunyi

LOGIKA ILMIAH NYATA NAMUN TERLIHAT SEPERTI PEMIKIRAN KONYOL

Artikel ini berisi tentang:
Penjelasan yang rasional dan logis terhadap sebuah teory dan sudut pandang, yang apabila tidak di cermati dengan tajam akan nampak seperti bualan dan kegilaan dari sebuah pemikiran. Sikap diri yang terbaik bila memiliki sebuah sudut pandang yang sulit dijelaskan kepada orang lain. Bukan orang yang memiliki sudut pandang berbeda yang harus di salahkan karena pemikiran yang berbeda, melainkan memang itu adalah konsekuensi yang harus di jalani di dalam dunia yang tidak adil ini. memahami bahwa sebuah pemikiran berbeda akan mengakibatkan sosialisme dengan rekan- rekan menjadi terganggu. Apa yang harus dilakukan terhadap sosialisme yang tidak baik yang dikarenakan pemikiran yang berbeda.


LOGIKA TERSEMBUNYI.
Behind of The Logic atau Logika tersembunyi, adalah sebuah pengantar yang sering saya gunakan untuk menjelaskan secara ilmiah –kepada diri sendiri- mengenai berbagai macam alasan atas tindakan saya –yang terkadang oleh sebagian besar orang- di anggap bodoh dan tidak masuk akal. Saya akan mengambil contoh kasus; dulu, manusia merasa mustahil untuk mencapai bulan. Banyak orang mengatakan; bagaimana bisa, kita –manusia- sampai ke sana –ke bulan?. Tapi, ini adalah sebuah pola pikir orang awam. Tapi, pemerintah di negara maju bukanlah orang awam. Mereka selalu berfikir dan mengajukan pertanyaan, “bagaimana caranya?”. Bukan mengeluarkan pernyataan “bagaimana bisa !”. hal pertama, membuat orang
berfikir, “bagaimana caranya untuk mewujudkan hal tersebut?”. hal kedua hanya akan membuat diri sendiri kesal dan pesimis, karena sebuah keinginan yang di dasarkan pada ketidak yakinan dalam melakukannya, menjadikan setiap aktivitas dalam mewujudkannya di iringi dengan ketiadaan tujuan. maksud saya, orang yang pesimis selalu berfikir bahwa hal yang dilakukannya mungkin akan sia- sia saja, sehingga dia berada dalam perasaan malas dan ragu ketika melakukan rencana guna mewujudkan keinginannya. Kembali ke topik pembicaraan. Pemerintah di negara maju (contohnya adalah Amerika dan Uni Sovyet, dulu), mencoba mewujudkan hal itu. jika orang awam berfikir “hal itu tidak bisa di lakukan”, karena mereka tidak tahu bagaimana caranya. Mereka menganggap hal itu mustahil dilakukan. Tapi, para pemimpin negara memiliki berbagai macam laboratorium teknologi, dimana mereka menganalisa dan meneliti sangat jauh untuk mendapatkan jawaban “bagaimana manusia bisa sampai ke bulan?”. Dari penelitian tersebut, para ahli menyimpulkan, bahwa dengan cara mengitari bumi sebanyak beberapa kali, manusia bisa terlepas dengan gaya gravitasi dan mencapai bulan. Untuk mengitari bumi, sebuah alat yang berbahan bakar “Ter” –nama bahan bakar roket, bisa digunakan untuk melakukannya. Kemudian para ahli ini mengirimkan laporannya kepada pemerintah dan pemerintah menyimpulkan bahwa “manusia bisa ke bulan”. Inilah alasan ilmiah atas logika yang tersembunyi. Kesimpulan dari cerita di atas adalah; sebuah pernyataan yang mustahil, bisa di patahkan apabila kita mengetahui cara untuk melakukannya. Tapi, seringnya, cara untuk melakukannya ini membutuhkan penjelasan yang sangat panjang dan berliku- liku. Sering juga penjelasan ini tidak bisa di jelaskan secara langsung. sering pula, penjelasan ini tidak bisa di mengerti banyak orang secara langsung karena latar belakang orang yang akan di beri penjelasan tersebut tidak mencukupi untuk bisa mengerti. Oleh sebab itu, mereka yang tahu bagaimana cara melakukan hal yang mustahil tersebut, merasa lebih baik diam dan melakukan begitu saja tindakan itu. karena, sangat sulit menjelasankan hal yang mustahil ini kepada orang awam –orang yang tidak percaya. Yang dimana sebenarnya, pernyataan “bagaimana bisa orang mencapai bulan !” bisa di jawab dengan logika ilmiah. Karena sangat berliku dan panjangnya penjelasan tersebut, maka sering kali, penjelasan tersebut tidak mampu dimengerti oleh orang yang di beri penjelasan, dan orang yang mengerti –orang yang merasa mampu mewujudkan hal yang mustahil tersebut- merasa lebih baik diam dan melakukan hal itu begitu saja *** kalimat ini sengaja saya ulangi lagi untuk menekankan arti inti penjelasan saya, bukan karena kekeliruan penulisan ***. Saya pribadi pun bertindak seperti itu. saya merasa lebih baik diam daripada menjelaskan panjang lebar kepada orang yang menganggap saya bodoh. Mereka mungkin menganggap saya bodoh. Tapi, saya tidak pernah menganggap diri saya seperti itu. saya hanya memilih “lebih baik dianggap bodoh” dan membiarkan mereka mencemooh saya, karena lebih baik seperti itu, daripada membuang banyak waktu dan tenaga untuk menjelaskan pemikiran saya yang begitu panjang –namun sebenarnya nalar dan logis.

Karena saya yakin !, ada keuntungan di balik ini semua. Ketika saya mampu mewujudkan rencana saya –yang di anggap bodoh dan tidak masuk akal, orang awam yang tidak mengerti akan mengatakan “bagaimana bisa dia melakukan hal itu, oooh, sangat hebat dan luar biasa !!!”. padahal, hal tersebut bisa di jelaskan secara nalar, lumrah dan sederhana.

Yap, dunia ini menurut saya tidak adil, dan tidak pernah menjadi adil. Karena dunia ini cacat. Saat saya dianggap bodoh, terkadang tersirat di dalam benak saya “mengapa mereka tidak bisa mengerti saya. mengapa mereka menjauhi saya karena pola pikir yang berbeda ini. apakah saya salah?. Apakah saya tidak bisa bergaul dengan mereka?. Apakah saya adalah orang yang penuh emosi dan sukar di ajak bekerja sama, sehingga mereka menjauhi saya?”. pertanyaan tersebut sering muncul dan terkadang membuat diri saya pesimis, merasa menjadi orang yang gagal, dan akhirnya merasa diri ini merana. Dan terkadang, rasa merana ini semakin menjadi- jadi ketika pemikiran saya tersebut belum bisa di buktikan kebenarannya –belum bisa saya wujudkan. Tapi, itu adalah pola fikir lama. Saya tidak berfikiran begitu lagi, karena saya sudah sampai pada tahap ‘Pemahaman’. Saya benar- benar paham, tempat saya bukan di antara mereka. dan memang, tujuan saya tidak sama dengan tujuan mereka. oleh sebab itu, pola pikir saya tidak sama dengan mereka. dengan pemahaman yang mendasar tersebut, di tambah dengan perasaan yang telah terbiasa di anggap seperti itu –di anggap orang bodoh , saya mampu melalui hari- hari saya dengan lebih baik. melakukan kembali aktivitas riset saya dengan riang, senang dan optimis.

0 comments: