LOGIKA ILMIAH NYATA NAMUN TERLIHAT
SEPERTI PEMIKIRAN KONYOL
Artikel ini berisi tentang:
Penjelasan
yang rasional dan logis terhadap sebuah teory dan sudut pandang, yang apabila
tidak di cermati dengan tajam akan nampak seperti bualan dan kegilaan dari
sebuah pemikiran. Sikap diri yang terbaik bila memiliki sebuah sudut pandang
yang sulit dijelaskan kepada orang lain. Bukan orang yang memiliki sudut
pandang berbeda yang harus di salahkan karena pemikiran yang berbeda, melainkan
memang itu adalah konsekuensi yang harus di jalani di dalam dunia yang tidak
adil ini. memahami bahwa sebuah pemikiran berbeda akan mengakibatkan sosialisme
dengan rekan- rekan menjadi terganggu. Apa yang harus dilakukan terhadap
sosialisme yang tidak baik yang dikarenakan pemikiran yang berbeda.
LOGIKA TERSEMBUNYI.
Behind
of The Logic atau Logika tersembunyi, adalah sebuah pengantar yang sering saya
gunakan untuk menjelaskan secara ilmiah –kepada diri sendiri- mengenai berbagai
macam alasan atas tindakan saya –yang terkadang oleh sebagian besar orang- di
anggap bodoh dan tidak masuk akal. Saya akan mengambil contoh kasus; dulu,
manusia merasa mustahil untuk mencapai bulan. Banyak orang mengatakan;
bagaimana bisa, kita –manusia- sampai ke sana –ke bulan?. Tapi, ini adalah
sebuah pola pikir orang awam. Tapi, pemerintah di negara maju bukanlah orang
awam. Mereka selalu berfikir dan mengajukan pertanyaan, “bagaimana caranya?”. Bukan
mengeluarkan pernyataan “bagaimana bisa !”. hal pertama, membuat orang
berfikir, “bagaimana caranya untuk mewujudkan hal tersebut?”. hal kedua hanya
akan membuat diri sendiri kesal dan pesimis, karena sebuah keinginan yang di
dasarkan pada ketidak yakinan dalam melakukannya, menjadikan setiap aktivitas
dalam mewujudkannya di iringi dengan ketiadaan tujuan. maksud saya, orang yang
pesimis selalu berfikir bahwa hal yang dilakukannya mungkin akan sia- sia saja,
sehingga dia berada dalam perasaan malas dan ragu ketika melakukan rencana guna
mewujudkan keinginannya. Kembali ke topik pembicaraan. Pemerintah di negara
maju (contohnya adalah Amerika dan Uni Sovyet, dulu), mencoba mewujudkan hal
itu. jika orang awam berfikir “hal itu tidak bisa di lakukan”, karena mereka
tidak tahu bagaimana caranya. Mereka menganggap hal itu mustahil dilakukan.
Tapi, para pemimpin negara memiliki berbagai macam laboratorium teknologi,
dimana mereka menganalisa dan meneliti sangat jauh untuk mendapatkan jawaban
“bagaimana manusia bisa sampai ke bulan?”. Dari penelitian tersebut, para ahli
menyimpulkan, bahwa dengan cara mengitari bumi sebanyak beberapa kali, manusia
bisa terlepas dengan gaya gravitasi dan mencapai bulan. Untuk mengitari bumi,
sebuah alat yang berbahan bakar “Ter” –nama bahan bakar roket, bisa digunakan
untuk melakukannya. Kemudian para ahli ini mengirimkan laporannya kepada
pemerintah dan pemerintah menyimpulkan bahwa “manusia bisa ke bulan”. Inilah
alasan ilmiah atas logika yang tersembunyi. Kesimpulan dari cerita di atas
adalah; sebuah pernyataan yang mustahil, bisa di patahkan apabila kita
mengetahui cara untuk melakukannya. Tapi, seringnya, cara untuk melakukannya
ini membutuhkan penjelasan yang sangat panjang dan berliku- liku. Sering juga
penjelasan ini tidak bisa di jelaskan secara langsung. sering pula, penjelasan
ini tidak bisa di mengerti banyak orang secara langsung karena latar belakang
orang yang akan di beri penjelasan tersebut tidak mencukupi untuk bisa
mengerti. Oleh sebab itu, mereka yang tahu bagaimana cara melakukan hal yang
mustahil tersebut, merasa lebih baik diam dan melakukan begitu saja tindakan itu.
karena, sangat sulit menjelasankan hal yang mustahil ini kepada orang awam
–orang yang tidak percaya. Yang dimana sebenarnya, pernyataan “bagaimana bisa
orang mencapai bulan !” bisa di jawab dengan logika ilmiah. Karena sangat
berliku dan panjangnya penjelasan tersebut, maka sering kali, penjelasan
tersebut tidak mampu dimengerti oleh orang yang di beri penjelasan, dan orang
yang mengerti –orang yang merasa mampu mewujudkan hal yang mustahil tersebut-
merasa lebih baik diam dan melakukan hal itu begitu saja *** kalimat ini
sengaja saya ulangi lagi untuk menekankan arti inti penjelasan saya, bukan
karena kekeliruan penulisan ***. Saya pribadi pun bertindak seperti itu. saya
merasa lebih baik diam daripada menjelaskan panjang lebar kepada orang yang menganggap
saya bodoh. Mereka mungkin menganggap saya bodoh. Tapi, saya tidak pernah
menganggap diri saya seperti itu. saya hanya memilih “lebih baik dianggap
bodoh” dan membiarkan mereka mencemooh saya, karena lebih baik seperti itu,
daripada membuang banyak waktu dan tenaga untuk menjelaskan pemikiran saya yang
begitu panjang –namun sebenarnya nalar dan logis.
Karena
saya yakin !, ada keuntungan di balik ini semua. Ketika saya mampu mewujudkan
rencana saya –yang di anggap bodoh dan tidak masuk akal, orang awam yang tidak
mengerti akan mengatakan “bagaimana bisa dia melakukan hal itu, oooh, sangat
hebat dan luar biasa !!!”. padahal, hal tersebut bisa di jelaskan secara nalar,
lumrah dan sederhana.
Yap,
dunia ini menurut saya tidak adil, dan tidak pernah menjadi adil. Karena dunia
ini cacat. Saat saya dianggap bodoh, terkadang tersirat di dalam benak saya
“mengapa mereka tidak bisa mengerti saya. mengapa mereka menjauhi saya karena
pola pikir yang berbeda ini. apakah saya salah?. Apakah saya tidak bisa bergaul
dengan mereka?. Apakah saya adalah orang yang penuh emosi dan sukar di ajak
bekerja sama, sehingga mereka menjauhi saya?”. pertanyaan tersebut sering
muncul dan terkadang membuat diri saya pesimis, merasa menjadi orang yang
gagal, dan akhirnya merasa diri ini merana. Dan terkadang, rasa merana ini
semakin menjadi- jadi ketika pemikiran saya tersebut belum bisa di buktikan
kebenarannya –belum bisa saya wujudkan. Tapi, itu adalah pola fikir lama. Saya
tidak berfikiran begitu lagi, karena saya sudah sampai pada tahap ‘Pemahaman’.
Saya benar- benar paham, tempat saya bukan di antara mereka. dan memang, tujuan
saya tidak sama dengan tujuan mereka. oleh sebab itu, pola pikir saya tidak
sama dengan mereka. dengan pemahaman yang mendasar tersebut, di tambah dengan perasaan
yang telah terbiasa di anggap seperti itu –di anggap orang bodoh , saya mampu
melalui hari- hari saya dengan lebih baik. melakukan kembali aktivitas riset
saya dengan riang, senang dan optimis.
0 comments:
Posting Komentar